Tuduhan Limbah "Beracun" dan Nasib Ribuan Pekerja Tanpa Kepastian
Tuduhan Limbah "Beracun" dan Nasib Ribuan Pekerja Tanpa Kepastian
Hukrim
Batam - Kasus dugaan kriminalisasi yang mendera Gordon Hassler Silalahi kembali mendapat sorotan tajam dari salah satu Ketua Paguyuban terbesar Kepulauan Riau.
Ketua Ikatan Keluarga Besar Sumatera Utara (IKABSU) Kepulauan Riau, Johnson Fidoli Sibuea, angkat bicara terkait jalannya sidang kasus dugaan penipuan dan penggelapan yang menjerat Gordon Silalahi di Pengadilan Negeri Batam.
Johnson, yang juga Ketua Asosiasi Kontraktor Air Indonesia (AKAINDO) Kota Batam, menilai kesaksian yang dihadirkan dalam sidang terakhir telah mematahkan tuduhan terhadap Gordon. "Kesaksian dari pihak yang berkaitan langsung dengan pekerjaan tersebut menjelaskan bahwa Gordon benar-benar melaksanakan pekerjaan yang dipercayakan kepadanya. Tuduhan bahwa ia tidak bekerja dan menggelapkan dana Rp20 juta menjadi terbantahkan," pungkas Johnson kepada awak media ini di Kenji, Batam Center, Rabu, (24/9/2025).
Baca Juga:Johnson menilai, saksi yang dihadirkan merupakan pihak yang memahami proses transisi dari ATV ke SPAM Batam, termasuk operator Moya. Namun, ia menyesalkan ada saksi dari kalangan kontraktor yang dianggap tidak terbuka terkait birokrasi yang terjadi. "Ini menyangkut nasib seseorang. Seharusnya saksi menjelaskan secara jujur bagaimana proses dan hambatan birokrasi yang terjadi," tegasnya.
Johnson juga menyoroti rencana Jaksa Penuntut Umum yang akan menghadirkan dua saksi ahli pada sidang berikutnya. la mengingatkan agar saksi ahli yang dihadirkan benar-benar memahami sistem dan kebijakan pengelolaan air di SPAM Batam. "Kalau saksi ahli tidak memahami birokrasi air, kesaksiannya justru bisa menimbulkan bias. Ini bisa berbalik merugikan pihak yang dihadirkan," ujar Johnson.
Ketua Paguyuban terbesar di Kepri itu juga mendesak agar SPAM Batam dan operator Moya segera memperbaiki sistem birokrasi dan membuat standar operasional prosedur (SOP) yang jelas. "Agar ke depan investor atau masyarakat yang memerlukan penyambungan air tidak mengalami keterlambatan lagi seperti yang terjadi pada kasus ini," tandasnya.
la berharap persidangan Gordon Silalahi bisa menjadi momentum perbaikan tata kelola dan birokrasi pelayanan air di Batam. "Kasus ini harus menjadi pembelajaran, jangan sampai persoalan yang sama terjadi lagi," tutupnya.
Publik pun menunggu kasus perkara Gordon Silalahi, akan kah kasus viral tersebut menemukan titik terang bagi masyarakat kecil yang mencari keadilan atau tenggelam dibalik suatu kepentingan orang tertentu?.
Tuduhan Limbah "Beracun" dan Nasib Ribuan Pekerja Tanpa Kepastian
Hukrim
Pemko Batam Gelar 47 Titik Pasar Murah Kendalikan Inflasi jelang Nataru
Pemko Batam
Amsakar Achmad Resmi Buka Musyawarah Kota keVIII KADIN Kota Batam Periode 20252030
Ragam
Komisi I DPRD Kota Batam menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) terkait perizinan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA)
Politik
Panitia MUKOTA keVIII Kadin Batam 5 Desember 2025 Telah 100 Persen Rampung Digelar
Ragam
Pemko Batam Resmi Luncurkan Tiga Inovasi Digital Untuk Mempercepat Layanan Publik
Pemko Batam
Sejumlah pimpinan dan anggota DPRD Kota Batam turut meramaikan Musyawarah Kota (Mukota) VIII Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Batam
Politik
Ketua DPRD Kota Batam, Haji Muhammad Kamaluddin, menghadiri Penganugerahan Batam Innovation Award 2025 yang digelar di Kantor Wali Kota Bata
Politik
Badan Musyawarah (Bamus) DPRD Kota Batam menggelar rapat penyusunan agenda kegiatan Dewan untuk bulan Desember 2025. Rapat berlangsung di ru
Politik
Nasib Tragis!! Wanita Muda Asal Lampung Korban TPPO Tewas Disiksa Sang Bos
Hukrim