Minggu, 14 Desember 2025 WIB

Tewaskan 13 Pekerja, DPRD Batam Kawal Penanganan Kasus Kecelakaan Kerja PT ASL Shipyard

admin - Selasa, 28 Oktober 2025 02:02 WIB
Tewaskan 13 Pekerja, DPRD Batam Kawal Penanganan Kasus Kecelakaan Kerja PT ASL Shipyard
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam menegaskan komitmennya untuk terus mengawal penanganan kasus kecelakaan kerja yang menewaskan 13 pekerja di kawasan galangan kapal PT ASL Shipyard, Tanjunguncang.

BATAM -Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam menegaskan komitmennya untuk terus mengawal penanganan kasus kecelakaan kerja yang menewaskan 13 pekerja di kawasan galangan kapal PT ASL Shipyard, Tanjunguncang. Kasus tersebut menimbulkan perhatian luas masyarakat karena merupakan insiden kedua yang terjadi dalam rentang waktu berdekatan di perusahaan yang sama.

Sebagai tindak lanjut, pimpinan DPRD Kota Batam menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) lintas komisi, Selasa (28/10/2025) siang. RDPU ini digelar untuk mendengarkan langsung penjelasan pihak manajemen PT ASL Shipyard serta instansi pemerintah terkait mengenai penanganan kasus dan langkah perbaikan yang sudah dilakukan. Agenda tersebut merupakan kelanjutan dari inspeksi mendadak (sidak) yang sebelumnya dilakukan pimpinan dan anggota DPRD di lokasi perusahaan.

Rapat dipimpin Wakil Ketua I DPRD Kota Batam, H. Aweng Kurniawan, dari Fraksi Partai Gerindra, didampingi Wakil Ketua II, Budi Mardiyanto, S.E., M.M., dari Fraksi PDI Perjuangan. RDPU berlangsung di Ruang Rapat Pimpinan dan dihadiri seluruh Ketua serta anggota Komisi I, II, III, dan IV DPRD Kota Batam. Hadir pula Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kepulauan Riau, Diky Wijaya; Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam; Camat Batu Aji; Lurah Tanjunguncang; serta jajaran manajemen PT ASL Shipyard.

Baca Juga:
Dalam rapat, Aweng Kurniawan menegaskan bahwa masyarakat menunggu kejelasan penanganan kasus ini. Ia meminta perusahaan menunjukkan tanggung jawab penuh kepada seluruh korban dan keluarganya.

"Masyarakat ingin mengetahui sejauh mana penanganan masalah ini dan bagaimana tanggung jawab pihak perusahaan terhadap keluarga pekerja, baik yang meninggal dunia maupun luka-luka. Ini sudah kejadian yang kedua di perusahaan yang sama, dan kami ingin memastikan agar hal serupa tidak terulang kembali," tegas Aweng.

Wakil Ketua II DPRD Batam, Budi Mardiyanto, juga menyatakan keprihatinannya atas insiden yang dinilainya sebagai tragedi besar.

"Dalam waktu yang tidak lama, di perusahaan dan kapal yang sama, terjadi dua kecelakaan kerja yang menelan banyak korban jiwa. Kejadian pertama menewaskan lima pekerja, dan kini 13 pekerja kembali menjadi korban. Ini sangat tragis. DPRD ingin memastikan tanggung jawab manajemen benar-benar dijalankan," ungkapnya.

Halaman:
Editor
: editor
SHARE:
 
Tags
 
Komentar
 
Berita Terbaru