Jumat, 12 September 2025 WIB

Demi Meraup Untung Besar dan Efisien, Loundry Coin My Wash Gunakan Gas 3 Kilo Hak Warga Miskin

admin - Sabtu, 23 Agustus 2025 13:10 WIB
Demi Meraup Untung Besar dan Efisien, Loundry Coin My Wash Gunakan Gas 3 Kilo Hak Warga Miskin
Dua orang menurunkan belasan tabung LPG 3 Kilo bersubsidi di Loundry Coin My Wash yang berlokasi di Winsord, Lubuk Baja

"Kalau dipakai usaha komersial, itu sama saja merampas hak rakyat kecil sekaligus merugikan negara. Aparat penegak hukum wajib turun tangan," tegasnya.

Secara regulasi, Perpres Nomor 104 Tahun 2007 dan Permen ESDM Nomor 26 Tahun 2009 sudah sangat jelas menyebutkan bahwa LPG 3 kilogram hanya boleh dipakai untuk rumah tangga miskin dan usaha mikro. Sayangnya, praktik penyalahgunaan di lapangan masih marak terjadi akibat lemahnya pengawasan distribusi.

Kasus My Wash di Batam ini menambah daftar panjang dugaan pelanggaran serupa. Publik kini menanti langkah tegas aparat penegak hukum dan Pertamina agar subsidi energi negara benar-benar tepat sasaran, bukan justru dinikmati segelintir pelaku usaha nakal.

"Kenapa saya bilang gas LPG 3 Kilogram bisa jadi andalan? Karena kalau tidak ketahuan, pengusaha Loundry pasti akan terus memakainya. Gas melon ini jelas jauh lebih murah dibanding nonsubsidi, mudah didapat, dan bisa dipakai banyak tabung sekaligus untuk menunjang operasional laundry.

Itulah sebabnya bagi mereka terasa seperti solusi praktis dan efisien seakan sudah jadi andalan utama dalam menekan biaya produksi. Tapi sekarang terungkap, makanya langsung viral. Buktinya jelas, ada dugaan sekitar 15 sampai 20 tabung yang ketahuan diangkut mobil ke lokasi laundry itu," ujarnya

Menurutnya, banyak usaha memilih jalan pintas dengan menggunakan gas subsidi karena ongkos operasional lebih rendah. Namun, cara ini merugikan rakyat kecil.

"Gas melon itu disubsidi dari APBN, uang rakyat. Kalau dipakai laundry modern, sama saja mereka rampas hak masyarakat miskin," tegas Adi.(Tim)

Editor
: admin
SHARE:
 
Tags
 
Komentar
 
Berita Terbaru